Sabtu, 17 Desember 2011

AKUNTANSI PIUTANG

Perpajakan

Piutang merupakan bagian dari aset lancar. Ditinjau dari sumbernya piutang digolongkan menjadi 2 kategori, yaitu :
1.      Piutang Usaha, meliputi piutang yang ditimbulkan karena adanya penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan.
2.      Piutang lain-lain, timbul dari transaksi diluar kegiatan usaha normal perusahaan. Piutang ini diharapkan akan direalisasikan dalam waktu satu tahun.

Penyajian Dalam Laporan Keuangan
Penyajian piutang usaha dan piutang lain-lain dalam laporan keuangan harus terpisah dengan menggunakan identifikasi yang jelas. Piutang dalam laporan tersebut juga dinyatakan sebesar laba kotor tagihan diikuti dengan jumlah taksiran piutang yang tidak dpat ditagih atau piutang yang diragukan.

Akuntansi Atas Piutang
Perlakuan akuntansi atas piutang tetap mendasarkn pada Standar Akuntansi Keuangan(SAK). Pada umumnya sering memberikan potongan besar. Dalam transaksi penjualan biasanya juga terdapat syarat jual beli yang menunjukkan unsur penjualan kredit, sebagai contoh 3/10 dan n/10. Persyaratan dimaksudkan bahwa potongan tunai 3% diberikan apabila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10 hari setelah tanggal transaksi, namun kredit harus dilunasi sepenuhnya dalam waktu 30 hari.

Metode Penghapusan Piutang
Metode Penghapusan Piutang uang digunakan :
a.       Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-off  Method)
Pada periode dimana terdapat piutang yang tidak dapat ditagih, maka pada saat itu dilakukan pencatatan.
Tanggal
Akun
Debit
Kredit

Biaya Piutang tidak Tertagih
          Piutang Dagang
XXXX

XXXX


b.      Metode Penyisihan/Pencadangan (Allowance Method)
Dengan metode ini, piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih dicatat melalui ayat jurnal.
Tanggal
Akun
Debit
Kredit

Biaya Piutang tidak Tertagih
          Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
XXXX

XXXX

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Akuntansi komersial mengatur bahwa jumlah kotor piutang tetap disajikan di neraca yang diikuti dengan penyisihan unuk piutang yang diragukan atau taksiran piutang yang tidak dapat  ditagih. Pada prinsipnya terdapat 2 cara dalam menetapkan jumlah penyisihan piutang tidak tertagih, yaitu :
1.      Atas Dasar Saldo Piutang
Cara ini dilakukan dengan menetapkan suatu presentase terhadap saldo piutang rata-rata atau golongan unsur piutang pada akhir periode. Apabila dasar yang digunakan adalah golongan umur piutang pada akhir periode, maka pada akhir periode perusahaan harus membuat daftar umur piutang.
2.      Atas Dasar Saldo Penjualan
Cara ini dilakukan dengan menetapkan presentase tertentu terhadap penjualan. Dasar yang digunakandapat menggunakan penjualan kredit atau total penjualan. Apabila cara ini yang digunakan, maka jumlah penyisihannya sama dengan yang dibebankan sebagai biaya.


AKUNTANSI KAS DAN BANK

Perpajakan

Dalam akuntansi komersial, kas diartikan sebagai alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang, dapat pula diterimanya sebagai setoran diBank.penggunaan kas dapat untuk kepentingan jumlah pembayaran yang benar ataupun untuk pembayaran yang kecil-kecil saja, maka dikenali adanya metode pencatatanya. Pencatatan saldo bank pun sering tidak sesuai dengan saldo rekening koran Bank.

Akuntansi Kas dan Pengendalian Kas
Bentuk-bentuk prosedur pengendalian antara lain:
·         Untuk penerimaan uang
1.      Harus ditunjukan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas dan setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke Bank.
2.      Diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi pencatatan kas.
3.      Didakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas..
4.      Dibuat laporan kas untuk setiap hari sebagai pertanggungjawaban kas.
·         Untuk pengeluaran uang
1.      Pengeluaran uang harus menggunakan cek, kecuali pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya kecil, yaitu menggunakan kas kecil.
2.      Dibentuk kas kecil.
3.      Diadakan pemisahan antara pihak yang mengumpulkan bukti pengeluaran, yang menulis cek dan yang menandatangani cek serta yang mencatat pengeluaran kas.
4.      Pemeriksaan internal pada jangka waktu yang tidak tentu.
5.      Dibuat laporan pengeluaran kas harian sebagai pertanggungjawaban.

Pengelolaan dan Sistem Pencatatan Kas Kecil
Dana kas kecil disediakan untuk membayar pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil. Ada 2 metode yang digunakan dalam mengelola kas Kecil ini, yaitu ;
1.      Imprest Method
       Pada metode ini, jumlah pada akun “kas kecil” selalu tetap yaitusebesar cek yang diserahkan kepada kasir kecil untuk membentuk dana kas kecil. Kasir kas kecil selalu menguangkan cek ke bank yang digunakan untuk membayar pengeluaran kecil dan setiap melakukan pembayaran, kasir kas keccil membut bukti pengeluaran. Pencatatan pengeluaran dilakukn pada saat pengisian kembali.
2.      Fluctuation Method
       Pada metode ini, saldo uang yang dicatat pada akun “kas kecil” selalu berubah (tidak tetap) sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil. Pencatatan dilakukan secara langsung pada saat pengeluaran.


Jumat, 16 Desember 2011

AUDIT ATAS SALDO KAS

AUDIT

AUDIT ATAS SALDO KAS


 JENIS-JENIS PERKIRAAN KAS
Berikut ini adalah jenis-jenis perkiraan kas yang utama :
  1. Perkiraan kas umum (General cash account). Perkiraan ini menampung aliran kas masuk dan keluar pada suatu waktu sehingga jenis perkiraan ini sangat penting bagi sebagian besar organisasi (perusahaan).
  2. Perkiraan penggajian impres (Imprest payroll account). Perkiraan penggajian impres digunakan sebagai upaya meningkatkan pengendalian intern. Dilakukan dengan membuat perkiraan bank impres dengan cara menetapkan dana dengan jumlah tertentu untuk digunakan dan secara periodik diganti kembali sehingga sama dengan jumlah semula lagi.
  3. Perkiraan bank cabang (Branch bank account). Perusahaan yang beroperasi dengan banyak lokasi seringkali memerlukan rekening bank terpisah pada setiap lokasi. Terdapat dua jenis kebijakan yang dianut oleh perusahaan-perusahaan dalam menggunakan perkiraan bank cabang, yaitu ;
·         Setoran dan pengeluaran untuk cabang dilaksanakan dari suatu perkiraan bank khusus dan kelebihan kas secara periodik dikirim ke rekening bank kantor pusat.
·         Rekening untuk penerimaan dan rekening untuk pengeluaran dipisahkan. Semua penerimaan disetorkan di bank cabang dan totalnya ditransfer ke perkiraan umum secara periodik. Perkiraan pengeluaran dibentuk dengan basis impres.
  1. Dana kas kecil impres (Imprest petty cash fund). Dana ini dipergunakan untuk pembelian tunai yang jumlahnya relatif kecil-kecil sehingga lebih mudah dan cepat daripada menggunakan cek.
  2. Ekuivalen-ekuivalen kas (Cash equivalents). Kelebihan kas yang diakumulasikan selama bagian tertentu dari siklus operasi yang diperlukan di masa mendatang biasanya disimpan dalam investasi jangka pendek yang likuid dan relatif tidak mengandung risiko yang signifikan atas perubahan tingkat bunga.

 

Hutang Jangka Panjang & ekuitas pemegang saham


Hutang Jangka Panjang & ekuitas pemegang saham

Jenis umum utang jangka panjang meliputi wesel, obligasi, dan hipotek. Jenis pendanaan utang yang lebih rumit meliputi pinjaman hipotek berjaminan, perjanjian beli kembali, dan perjanjian pembelian kembali, swap tingkat bunga, transaksi berjangka keuangan, derivatif, dan instrumen keuangan lainnya.Utang sewa guna usaha yang dikapitalisasi juga menunjukkan suatu bentuk utang jangka panjang. Utang jangka panjang memiliki beberapa fitur yang dapat mempengaruhi prosedur audit yang digunakan. Misalnya, utang bisa dikonversi menjadi saham atau utang tersebut bisa digabungkan dengan surat hak beli saham atau waran, opsi, atau hak yang dapat ditukar dengan saham. Utang bisa ditembus dengan kondisi-kondisi tertentu, atau utang tersebut bisa memerlukan pembentukan dana pelunasan untuk memastikan pelunasannya. Utang bisa dijamin atau tidak dijamin dengan aktiva entitas.
Auditor harus memastikan bahwa jumlah yang tertera pada neraca untuk berbagai jenis utang jangka panjang tidak disalah sajikan secara material. Assurance ini akan diperluas ke pengakuan beban bunga dalam laporan keuangan dengan tepat. Pendekatan untuk audit utang jangka panjang bervariasi tergantung pada frekuensi aktvitas pendanaan entitas. Untuk entitas yang sering melakukan aktivitas pendanaan, auditor bisa mengikuti strategi ketergantungan dimana pengendalian internal dievaluasi dan pengujian pengendalian dilakukan untuk menetapkan risiko pengendalian. Bagi perusahaan akan lebih efisien bagi auditor untuk mengikuti strategi substantif dan melakukan audit terinci atas utang jangka panjang dan akun-akun bunga terkait.
Penentuan risiko pengendalian untuk utang jangka panjang berfokus pada jenis umum prosedur yang haru sada untuk meminimalkan kemungkinan salah saji material. Asersi yang menjadi perhatian utama auditor adalah keterjadian, otorisasi, kelengkapan, penilaian, dan pengungkapan klasifikasi. Pemisahan tugas yang tepat merupakan hal penting untuk memastikan ketepatan utang jangka panjang.
Terdapat beberapa pengendalian umum yang harus ada untuk kepentingan asersi atas utang jangka panjang, yaitu: