Sabtu, 17 Desember 2011

AKUNTANSI PIUTANG

Perpajakan

Piutang merupakan bagian dari aset lancar. Ditinjau dari sumbernya piutang digolongkan menjadi 2 kategori, yaitu :
1.      Piutang Usaha, meliputi piutang yang ditimbulkan karena adanya penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan.
2.      Piutang lain-lain, timbul dari transaksi diluar kegiatan usaha normal perusahaan. Piutang ini diharapkan akan direalisasikan dalam waktu satu tahun.

Penyajian Dalam Laporan Keuangan
Penyajian piutang usaha dan piutang lain-lain dalam laporan keuangan harus terpisah dengan menggunakan identifikasi yang jelas. Piutang dalam laporan tersebut juga dinyatakan sebesar laba kotor tagihan diikuti dengan jumlah taksiran piutang yang tidak dpat ditagih atau piutang yang diragukan.

Akuntansi Atas Piutang
Perlakuan akuntansi atas piutang tetap mendasarkn pada Standar Akuntansi Keuangan(SAK). Pada umumnya sering memberikan potongan besar. Dalam transaksi penjualan biasanya juga terdapat syarat jual beli yang menunjukkan unsur penjualan kredit, sebagai contoh 3/10 dan n/10. Persyaratan dimaksudkan bahwa potongan tunai 3% diberikan apabila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10 hari setelah tanggal transaksi, namun kredit harus dilunasi sepenuhnya dalam waktu 30 hari.

Metode Penghapusan Piutang
Metode Penghapusan Piutang uang digunakan :
a.       Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-off  Method)
Pada periode dimana terdapat piutang yang tidak dapat ditagih, maka pada saat itu dilakukan pencatatan.
Tanggal
Akun
Debit
Kredit

Biaya Piutang tidak Tertagih
          Piutang Dagang
XXXX

XXXX


b.      Metode Penyisihan/Pencadangan (Allowance Method)
Dengan metode ini, piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih dicatat melalui ayat jurnal.
Tanggal
Akun
Debit
Kredit

Biaya Piutang tidak Tertagih
          Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
XXXX

XXXX

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Akuntansi komersial mengatur bahwa jumlah kotor piutang tetap disajikan di neraca yang diikuti dengan penyisihan unuk piutang yang diragukan atau taksiran piutang yang tidak dapat  ditagih. Pada prinsipnya terdapat 2 cara dalam menetapkan jumlah penyisihan piutang tidak tertagih, yaitu :
1.      Atas Dasar Saldo Piutang
Cara ini dilakukan dengan menetapkan suatu presentase terhadap saldo piutang rata-rata atau golongan unsur piutang pada akhir periode. Apabila dasar yang digunakan adalah golongan umur piutang pada akhir periode, maka pada akhir periode perusahaan harus membuat daftar umur piutang.
2.      Atas Dasar Saldo Penjualan
Cara ini dilakukan dengan menetapkan presentase tertentu terhadap penjualan. Dasar yang digunakandapat menggunakan penjualan kredit atau total penjualan. Apabila cara ini yang digunakan, maka jumlah penyisihannya sama dengan yang dibebankan sebagai biaya.


AKUNTANSI KAS DAN BANK

Perpajakan

Dalam akuntansi komersial, kas diartikan sebagai alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang, dapat pula diterimanya sebagai setoran diBank.penggunaan kas dapat untuk kepentingan jumlah pembayaran yang benar ataupun untuk pembayaran yang kecil-kecil saja, maka dikenali adanya metode pencatatanya. Pencatatan saldo bank pun sering tidak sesuai dengan saldo rekening koran Bank.

Akuntansi Kas dan Pengendalian Kas
Bentuk-bentuk prosedur pengendalian antara lain:
·         Untuk penerimaan uang
1.      Harus ditunjukan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas dan setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke Bank.
2.      Diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi pencatatan kas.
3.      Didakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas..
4.      Dibuat laporan kas untuk setiap hari sebagai pertanggungjawaban kas.
·         Untuk pengeluaran uang
1.      Pengeluaran uang harus menggunakan cek, kecuali pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya kecil, yaitu menggunakan kas kecil.
2.      Dibentuk kas kecil.
3.      Diadakan pemisahan antara pihak yang mengumpulkan bukti pengeluaran, yang menulis cek dan yang menandatangani cek serta yang mencatat pengeluaran kas.
4.      Pemeriksaan internal pada jangka waktu yang tidak tentu.
5.      Dibuat laporan pengeluaran kas harian sebagai pertanggungjawaban.

Pengelolaan dan Sistem Pencatatan Kas Kecil
Dana kas kecil disediakan untuk membayar pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil. Ada 2 metode yang digunakan dalam mengelola kas Kecil ini, yaitu ;
1.      Imprest Method
       Pada metode ini, jumlah pada akun “kas kecil” selalu tetap yaitusebesar cek yang diserahkan kepada kasir kecil untuk membentuk dana kas kecil. Kasir kas kecil selalu menguangkan cek ke bank yang digunakan untuk membayar pengeluaran kecil dan setiap melakukan pembayaran, kasir kas keccil membut bukti pengeluaran. Pencatatan pengeluaran dilakukn pada saat pengisian kembali.
2.      Fluctuation Method
       Pada metode ini, saldo uang yang dicatat pada akun “kas kecil” selalu berubah (tidak tetap) sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil. Pencatatan dilakukan secara langsung pada saat pengeluaran.


Jumat, 16 Desember 2011

AUDIT ATAS SALDO KAS

AUDIT

AUDIT ATAS SALDO KAS


 JENIS-JENIS PERKIRAAN KAS
Berikut ini adalah jenis-jenis perkiraan kas yang utama :
  1. Perkiraan kas umum (General cash account). Perkiraan ini menampung aliran kas masuk dan keluar pada suatu waktu sehingga jenis perkiraan ini sangat penting bagi sebagian besar organisasi (perusahaan).
  2. Perkiraan penggajian impres (Imprest payroll account). Perkiraan penggajian impres digunakan sebagai upaya meningkatkan pengendalian intern. Dilakukan dengan membuat perkiraan bank impres dengan cara menetapkan dana dengan jumlah tertentu untuk digunakan dan secara periodik diganti kembali sehingga sama dengan jumlah semula lagi.
  3. Perkiraan bank cabang (Branch bank account). Perusahaan yang beroperasi dengan banyak lokasi seringkali memerlukan rekening bank terpisah pada setiap lokasi. Terdapat dua jenis kebijakan yang dianut oleh perusahaan-perusahaan dalam menggunakan perkiraan bank cabang, yaitu ;
·         Setoran dan pengeluaran untuk cabang dilaksanakan dari suatu perkiraan bank khusus dan kelebihan kas secara periodik dikirim ke rekening bank kantor pusat.
·         Rekening untuk penerimaan dan rekening untuk pengeluaran dipisahkan. Semua penerimaan disetorkan di bank cabang dan totalnya ditransfer ke perkiraan umum secara periodik. Perkiraan pengeluaran dibentuk dengan basis impres.
  1. Dana kas kecil impres (Imprest petty cash fund). Dana ini dipergunakan untuk pembelian tunai yang jumlahnya relatif kecil-kecil sehingga lebih mudah dan cepat daripada menggunakan cek.
  2. Ekuivalen-ekuivalen kas (Cash equivalents). Kelebihan kas yang diakumulasikan selama bagian tertentu dari siklus operasi yang diperlukan di masa mendatang biasanya disimpan dalam investasi jangka pendek yang likuid dan relatif tidak mengandung risiko yang signifikan atas perubahan tingkat bunga.

 

Hutang Jangka Panjang & ekuitas pemegang saham


Hutang Jangka Panjang & ekuitas pemegang saham

Jenis umum utang jangka panjang meliputi wesel, obligasi, dan hipotek. Jenis pendanaan utang yang lebih rumit meliputi pinjaman hipotek berjaminan, perjanjian beli kembali, dan perjanjian pembelian kembali, swap tingkat bunga, transaksi berjangka keuangan, derivatif, dan instrumen keuangan lainnya.Utang sewa guna usaha yang dikapitalisasi juga menunjukkan suatu bentuk utang jangka panjang. Utang jangka panjang memiliki beberapa fitur yang dapat mempengaruhi prosedur audit yang digunakan. Misalnya, utang bisa dikonversi menjadi saham atau utang tersebut bisa digabungkan dengan surat hak beli saham atau waran, opsi, atau hak yang dapat ditukar dengan saham. Utang bisa ditembus dengan kondisi-kondisi tertentu, atau utang tersebut bisa memerlukan pembentukan dana pelunasan untuk memastikan pelunasannya. Utang bisa dijamin atau tidak dijamin dengan aktiva entitas.
Auditor harus memastikan bahwa jumlah yang tertera pada neraca untuk berbagai jenis utang jangka panjang tidak disalah sajikan secara material. Assurance ini akan diperluas ke pengakuan beban bunga dalam laporan keuangan dengan tepat. Pendekatan untuk audit utang jangka panjang bervariasi tergantung pada frekuensi aktvitas pendanaan entitas. Untuk entitas yang sering melakukan aktivitas pendanaan, auditor bisa mengikuti strategi ketergantungan dimana pengendalian internal dievaluasi dan pengujian pengendalian dilakukan untuk menetapkan risiko pengendalian. Bagi perusahaan akan lebih efisien bagi auditor untuk mengikuti strategi substantif dan melakukan audit terinci atas utang jangka panjang dan akun-akun bunga terkait.
Penentuan risiko pengendalian untuk utang jangka panjang berfokus pada jenis umum prosedur yang haru sada untuk meminimalkan kemungkinan salah saji material. Asersi yang menjadi perhatian utama auditor adalah keterjadian, otorisasi, kelengkapan, penilaian, dan pengungkapan klasifikasi. Pemisahan tugas yang tepat merupakan hal penting untuk memastikan ketepatan utang jangka panjang.
Terdapat beberapa pengendalian umum yang harus ada untuk kepentingan asersi atas utang jangka panjang, yaitu:

Rabu, 09 November 2011

Hutang Jangka Panjang & ekuitas pemegang saham

Hutang Jangka Panjang & ekuitas pemegang saham

A.   AUDIT BEBAN DIBAYAR DI MUKA
           Bagi banyak entitas, piutang usaha dan persediaan menunjukan aktiva lancer utama yang masuk dalam laporan keuangan. Termasuk juga di kebanyakan laporan keuangan adalah akun yang disebut sebagai aktiva lain (other asset). Jika aktiva tersebut memberikan manfaat ekonomis selama kurang dari satu tahun, maka diklasifikasikan sebagai aktiva lancer dan disebut beban dibayar di muka (prepaid expenses) Contoh beban dibayar dimuka yaitu:
·         Asuransi dibayar di muka
·         Sewa dibayar di muka
·         Bunga dibayar di muka
Aktiva yang memberikan manfaat ekonomis lebih dari satu tahun diklasifikasikan sebagai beban yang ditangguhkan (deferred charges) atau aktiva tidak berwujud (intangible asset). Contoh dari beban ditangguhkan dan aktiva tidak berwujud yaitu:
·         Biaya organisasi
·         Biaya penerbitan utang
·         Hak cipta
·         Merek dagang
·         Nama dagang
·          Lisensi
·         Paten
·         Waralaba
·         Goodwill
·         Biaya pengembangan software computer

Perbedaan utama antara akun aktiva seperti piutang usaha atau persediaan dan beban dibayar dimuka adalah materialitas dari saldo akun. Pada banyak perikatan, beban dibayar di muka, beban yang ditangguhkan, dan aktiva tidak berwujud materialitasnya tidak tinggi. Akibatnya, prosedur analitis substantive dapat digunakan secara luas untuk memverifikasi saldo akun ini.


B.     PENENTUAN RISIKO BAWAAN-BEBAN DIBAYAR DI MUKA
      Risiko bawaan untuk beban dibayar di muka seperti asuransi dibaray di muka pada umumnya akan ditentukan pada tingkat yang rendah karena akun ini tidak melibatkan isu akuntansi yang kompleks atau mendalam. Terlebih lagi salah saji yang mungkin dapat dideteksi pada audit terdahulu secara umum akan berjumlah tidak material.
      Beban yang ditangguhkan dan aktiva tidak berwujud di sisi lain dapat memerlukan pertimbangan risiko bawaan yang serius. Contohnya, penilaian dan estimasi umur paten, waralaba dan goodwill melibatkan pertimbangan mendalam dan dapat mengarah pada perbedaan pendapatan antara auditor dengan klien. Dalam situasi seperti itu, auditor dapat menentukan risiko bawaan pada tingkat yang tinggi.

AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN

AUDIT 2

Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena hubungannya yang erat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan manufaktur, bahan baku memasuki siklus persediaan dan penggudangan dari siklus akuisisi dan pembayaran, sementara tenaga kerja langsung memasukinya dari siklus penggajian dan personalia. Siklus penggudangan dan persediaan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan penagihan.
Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali merupakan bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan waktu.
Tujuan utama keseluruhan dari audit siklus persediaan dan penggudangan adalah untuk menyediakan kepastian bahwa laporan keuaangan memperhitungkan secara wajar bahan baku, barang dalam proses, persediaan barang jadi dan harga pokok penjualan.

A.    FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS SERTA DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT
Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap terdiri dari dua sistem yang terpisah tetapi saling berkaitan erat. Dimana siklus persediaan melibatkan arus fisik barang dan siklus penggudangan berhubungan dengan biaya terkait
Enam fungsi yang membentuk siklus persediaan dan penggudangan adalah:
  1. Memroses pesanan pembelian.
  2. Menerima bahan baku
  3. Menyimpan bahan baku
  4. Memroses barang
  5. Menyimpan barang jadi
  6. Mengirimkan barang jadi

B.     PENGARUH E-COMMERCE TERHADAP MANAJEMEN PERSEDIAAN
Salah satu fungsi utama internet bagi manajemen persediaan adalah memberikan perusahaan deskripsi yang lebih lengkap tentang persediaannya atas dasar real time untuk para rekan bisnis kunci, termasuk pemaasok persediaan dan pelanggan. Selain itu internet serta jaringan LAN, juga membantu manajemen dengan menyediakan akses ke laporan status persediaan.
Selain kemudahan-kemudahan yang ada, akses informasi oleh pelanggan dan vendor dapat juga meningkatkan risiko bisnis. Misalnya adalah menimbuklan risiko pelaporan keuangan jika akses ke database persediaan tidak dilakukan pembatasan akses keamanan dan pengendalian manajemen IT lainnya.

C.    BAGIAN AUDIT PERSEDIAN
Audit siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas yang berbeda dalam siklus:
  1. Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja, dan overhead.
Bagian audit ini meliputi fungsi pemrosesan pesanan pembelian, penerimaan bahan baku dan penyimpanan bahan baku. Auditor akan memahami pegendalian internal terhadap ketiga fungsi tersebut kemudian melaksanakan pengujian substantif atas transaksi baik dalam siklus akuisisi dan bembayaran maupun siklus penggajian dan personalia.
2.      Mentransfer secara interval aktiva dan biaya.
Klien memperhitungkan aktifitas memproses barang dan menyimpan barang jadi dalam catatan akuntansi biaya, yang independen dengan siklus lainnya dan diuji sebagai bagian dari audit siklus persediaan dan pengudangan.
3.      Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya.
Karena fungsi pencatatan pengiriman merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan, auditor harus memahami dan menguji pengendalian internal terhadap pencatatan pengiriman sebagai bagian dari audit siklus tersebut , termasuk prosedur untuk memverifikasi keakuratan pengkreditan ke persediaan yang dicatat dalam file induk persediaan perpetual.
4.      Mengamati persediaan secara fisik.
Auditor harus mengamati klien yang melakukan perhitungan fisik persediaan untuk menentukan apakah persediaan yang tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca dan dihitung secara benar-benar oleh klien.
5.      Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan.
Pengujian harga adalah prosedur audit yang digunakan untuk memverifikasi biaya-biaya ,yaitu, pengujian untuk menentukan apakah klien telah mengikuti secara benar metode persediaan yang sesuai baik dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum maupun konsisten dengan tahun sebelumnya. Sedangkan pengujian kompilasi persediaan merupakan pengujian untuk memverifikasi apakah penghitungan fisik telah diikhtisarkan secara benar, kuantitas dan harga persediaan telah dikalikan dengan benar, dan persediaan yang dikalikan difooting secara benar pada saldo persediaan buku besar umum yang sama.
Keterkaitan antara siklus persediaan dan pergudangan dengan siklus lainnya , mengharuskan beberapa bagian audit akan lebih efisien  jika diuji dengan pengujian audit antar siklus lainnya.

D.    AUDIT AKUNTANSI BIAYA
Pengendalian akuntansi biaya adalah pengendalian yang berhubungan dengan pemrosesan yang mempengaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait dari suatu bahan baku diminta hingga produk selesai dibuat dan ditransfer ke penyimpanan. Pengendalian tersebut dapat dibagi ke dalam dua kategori luas:
  1. Pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.
  2. Pengendalian terhadap biaya terkait.
Pengujian Akuntansi Biaya
Empat aspek akuntansi biaya yang yang perlu diperhatikan, yaitu:
  1. Pengendalian fisik terhadap persediaan.
  2. Dokumen dan catatan untuk mentransfer persediaan.
  3. File induk persediaan perpetual.
  4. Catatan biaya per audit.

E.     PROSEDUR ANALITIS
Auditor melaksanaan prosedur analitis untuk memeriksa hubungan saldo akun persediaan dengan akun lainnya. Selain itu, auditor seringkali juga menggunakan informasi nonkeuangan untuk menilai kelayakan saldo yang berkaitan dengan persediaan. Setelah melaksanakan pengujian yang tepat atas catatan akuntansi biaya dan prosedur analitis, auditor akan memiliki dasar untuk merancang serta melaksanakan pengujian tas rincian saldo persediaan akhir.

F.     OBSERVASI FISIK PERSEDIAAN
Auditor diharuskan untuk melakukan pengujian observasi fisik atas persediaan karena auditor tidak mengamati secara fisik persediaan, yang pada saat itu tidak diharuskan.
SAS 1 (AU 331) mengharuskan auditor untuk menerima efektivitas metode penghitungan persediaan klien dan ketergantungan yang dapat mereka tempatkan pada reperesentasi  klien mengenai mengenai kuantitas serta kondisi fisik persediaan. Klien adalah pihak yang bertanggung jawab menetapkan prosedur untuk menghitung persediaan fisik secara akurat dan benar-benar melakukan serta mencatat perhitungan tersebut. Auditor bertanggung jawab mengevaluasi dan mengamati prosedur klien, termasuk menguji perhitungan persediaan dan menarik kesimpulan mengenai kememadaian persediaan fisik.
Pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor dilaksanakan bila persediaan yang disimpan oleh custodian pihak luar itu merupakan bagian dari aktiva lancar atau total aktiva yang signifikan, sehinga auditor harus menerapkan prosedur tambahan.

G.    AUDIT PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI
Pengendalian internal yang memadai seputar penelusuran biaya per unit yang diintegrasikan dengan produksi dan catatatn akuntansi lainnya yang menyediakan kepastian bahwa klien menggunakan biaya yang masuk akal untuk menilai persediaan akhir.
Klien memerlukan pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk memastikan bahwa perhitungan fisik telah diikhtisarkan dengan benar, diberi harga pada jumlah yang sama seperti catatan per unit, dikalikan dan ditotalkan dengan benar, serta dicantumkan pada file induk perediaan perpetual dan akun persediaan di buku besar umum terkait pada jumlah yang tepat. Pengendalian internal penting untuk diverifikasi oleh orang yang independen dan kompeten, yang mengandalkan dokumen serta catatan  yang memadai yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan fisik.
Dalam melakukan pengujian penetapan harga, auditor menghadapi permasalahan antara lain: metode yang digunakan harus sesuai dengan PABU, penerapan metodenya harus konsisten dari tahun ke tahun, serta biaya persediaan lawan nilai pasar harus dipertimbangkan.

INTEGRASI PENGUJIAN
  • Pengujian siklus perolehan (akuisisi) dan pembayaran
  • Pengujian siklus penggajian dan personalia
  • Pengujian siklus penjualan dan penagihan
  • Pengujian cost accounting
  • Persediaan fisik, penetapan harga, dan kompilasi






LAMPIRAN
FUNGSI
Memroses pesanan pembelian
Menerima bahan baku
Menyimpan bahan baku
Memroses barang
Menyimpan barang jadi
Mengirimkan barang jadi
ALIRAN PERSEDIAAN

Menerima bahan baku
Menaruh bahan baku di ruang penyimpanan
Menempatkan bahan baku pada produksi
Menympan barang jadi di ruang penyimpanan
Mengirimkan barang jadi
DOKUMENTASI
Permintaan pembelian
Pesanan pembelian
Laporan penerimaan
Faktur vendor
File induk persediaan perpetual bahan baku
Permintaan bahan baku
Catatan akuntansi biaya
File induk persediaan perpetual barang jadi
Catatan akuntansi biaya
Dokumen pengiriman
File induk persediaan perpetual barang jadi
Catatan akuntansi biaya

Rabu, 19 Oktober 2011

AUDIT ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

AUDIT 2
Siklus penggajian dan personalia meliputi penggunaan tenaga kerja dan pembayaran kesemua pegawai, tanpa memperhatikan klasifikasi atau metode penentuan kompensasi. Pegawai dapat berupa eksekutif dengan gaji tetap ditambah dengan bonus, pekerja kantor berdasarkan gaji bulanan dengan atau tanpa lembur, wiraniaga berdasarkan komisi, buruh pabrik dan pegawai serikat pekerja dibayar berdasarkan jam.
Siklus penggajian dan personalia meliputi semua bentuk kompensasi yang diberikan kepada seluruh aktivitas tenaga kerja yang dipekerjakan perusahaan. Rekening-rekening yang terbentuk dalam siklus ini antara lain:
1.      Kompensasi pokok (meliputi gaji, upah, insentip, dan macam-macam tunjangan karyawan )
2.      Pajak atas gaji/upah karyawan
3.      Biaya tenaga kerja langsung (biaya overhead pabrik)
4.      Biaya tenaga kerja langsung
5.      Utang atas gaji/upah karyawan
6.      Gaji dibayar dimuka (uang muka gaji)

Permasalahan Audit Terhadap Siklus Penggajian dan Personalia
Siklus ini menjadi penting dengan beberapa alasan.. Pertama gaji, upah, dan pajak penghasilan pegawai, dan beban pegawai lainnya merupakan komponen utama pada kebanyakan perusahaan, kedua beban tenaga tenaga kerja (labour) merupakan pertimbangan penting dalam penilaian persediaan pada perusahaan menufaktur dan konstuksi, dimana klasifikasi dan alokasi beban upah yang tidak semestinya dapat menyebabkan salah saji laba bersih secara material. Terakhir, penggajian merupakan bidang yang menyebabkan pemborosan sejumlah besar sumber daya perusahaan karena inefisiensi atau pengujian melalui fraud.
Dalam perusahaan yang lebih besar, seringkali kebanyakan akun buku besar untuk memiliki lima puluh atau lebih akun beban gaji. Penggajian juga mempengaruhi akun persediaan barang jadi pada perusahaan manufaktur. Audit atas siklus penggajian dan personalia meliputi perolehan pemahaman atas struktur pengendalian intern, penetapan resiko pengendalian, pengujian atas substantif atas transaksi, prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo.

Jenis-jenis Akun Yang Mempengaruhi Siklus Penggajian dan Personalia
Jenis jenis akun yang mempengaruhi adalah :
§  Beban Gaji dan Upah
§  Pajak penghasilan ditanggung perusahaan dan tunjangan pegawai
§  Kewajiban berupa hutang gaji, hutang pajak penghasilan pegawai
§  Akun sejenis yang berhubungan dengan penggajian

Tujuan Audit Terhadap Siklus Penggajian Dan Personalia
Audit terhadap transaksi penggajian beserta rekening yang terkait dengannya, antara lain:
1.    Eksistensi atau okurensi (occurrence) terbentuknya transaksi.
·         Transaksi penggajian mencerminkan kompensasi semua jasa jasa yang terjadi untuk periode yang diliput oleh periode laporan keuangan. Pencatatan
·         Pencatatan semua biaya-biaya penggajian mencerminkan kewajiban pajak yang berasal dari kompensasi dalam periode yang diaudit.
·         Saldo utang pajak ataupun pajak yang dibayar dimuka mencerminkan jumlah yang menjadi kewajiban pada tanggal neraca.
2.    Kesempurnaan (completeness) pencatatan transaksi.
·         Pencatatan biaya gaji beserta pajaknya mencakup keseluruhan biaya-biaya jasa-jasa karyawan selama tahun yang diaudit.
·         Saldo utang pajak ataupun utang yang dibayar dimuka mencerminkan jumlah yang menjadi kepada pemerintah pada tanggal neraca.
3.    Hak-hak dan kewajiban-kewajiban perusahaan.
·         Saldo utang pajak ataupun pajak yang dibayar dimuka merupakan kewajiban yang sah bagi perusahaan pada tanggal neraca
4.    Penilaian atau alokasi
·         Perhitungan setiap pembayaran terhadap biaya penggajian dan peringkasan catatannya dilakukan dengan cermat
·         Perhitungan terhadap saldo hutang pajak ataupun pajak yang dibayar di muka pada tanggal neraca telah diperhitungkan dengan cermat
·         Biaya penggajian di pabrik telah diklasifikasi dengan cermat menjadi biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tak langsung
·         Perhitungan terhadap pajak atas upah telah diperhitungkan berdasarkan tarif pajak yang berlaku
5.    Penyajian dan pengungkapan
·         Gaji dan pajak atas gaji telah diidentifikasi dan diklasifikasi dalam laporan keuangan dengan layak dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
·         Rekening utang pajak dan utang gaji telah diklasifikasi sebagai utang lancar dalam laporan keuangan pada saat tanggal neraca

Menjelaskan dan menilai materialitas, resiko dan strategi audit
Kecurangan dalam pembuatan daftar gaji menjadi perhatian auditor. Kecurangan semacam ini timbul dari adanya pegawai fiktif yang dimasukkan dalam daftar gaji, dan kemungkinan kesalahan yang disengaja dalam menyusun klasifikasi daftar gaji. Ini berarti ada karyawan yang dihitung dengan tarif yang lebih tinggi. Disamping adanya kecurangan tersebut, akuntan harus memperhatikan ketelitian perhitungan sejak penhitungan waktu hadir, insentif sampai dengan pembuatan daftar gaji dan pembuatan slip gaji.
Berbagai aspek resiko diatas akan mempengaruhi strategi audit siklus penggajian dan personalia, oleh karena itu hal hal yang harus dipertimbangkan adalah :
a.       Resiko audit yang utama timbul dari pemrosesan transaksi penggajian
b.      Perusahaan pada umumnya memperluas cakupan pengendalian intern untuk transaksi penggajian
c.       Saldo hutang gaji pada akhir tahun kadang kala tidak material
Teknis audit yang disarankan
1.      Verifikasi kecermatan penyajian berbagai saldo, daftar dan buku pembantu
2.      Terapkan prosedur analitikal
3.      Lakukan inspeksi proses penghitungan daftar gaji dan hutang
4.      Hitung kembali dan lakukan pengujian terhadap daftar gaji dan upah
5.      Bandingkan penyajian statement dengan GAAP