Rabu, 18 April 2012

Audit Sistem Informasi


Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya.
Tujuan itu antara lain adalah:
1. Pengamanan atas aktiva
Dukungan sistem informasi berbasis komputer dalam pengamanan aktiva yang terdapat di bagian atau fungsi pengolahan data elektronik, yang meliputi: hardware, software, personel, file data dan pendukung sistem informasi. Hardware dapat saja rusak, data dapat hilang dan masih banyak kemingkinan yang terjadi. Seperti halnya aktiva lain, sistem informasi juga harus didukung oleh suatu sistem pengendalian internal yang memadai. Dukungan sistem informasi berbasis komputer dalam pengamanan aktiva juga tidak terbatas hanya pada assets bagian PDE saja, tetapi meliputi juga bagian-bagian lain dalam organisasi.
2. Pemeliharaan atas integritas data.
Integritas data (data integrity) di dalam sebuah sistem informasi berbasis komputer mempunyai pengertian bahwa data yang diolah dalam suatu sistem informasi berbasis komputer haruslah data yang memenuhi syarat:
  • lengkap (completeness)
  • mencerminkan suatu fakta yang sebenarnya (soundness)
  • asli, belum diubah (purity)
  • dapat dibuktikan kebenarannya (veracity)
3. Peningkatan Efektivitas
Penggunaan sistem informasi berbasis komputer harus dapat meningkatkan efektifitas dalam pencapaian tujuan organisasi. Hal ini berarti adanya evaluasi sistem informasi dan kebutuhan pemakai terhadap sistem informasi.
Penggunaan sistem informasi berbasis komputer harus dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya yang dibutuhkan dalam upaya mendukung efisiensi operasi organisasi. Hal ini berarti adalah sebuah sistem informasi yang efisien yaitu dengan penggunaan sumberdaya seminimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi.
Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut. Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi :
1.      Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer,  program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.
2.      Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen.
3.      Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.
4.      Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.
5.      Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
6.      File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya.

Mengapa perlu Audit Sistem Informasi ?
Munculnya berbagai jenis komputer kecil PC yang menggantikan jenis komputer mainframe dan harga komputer komputer yang relatif terjangkau dengan kemampuan teknologi yang memadai (bahkan lebih handal) telah membantu perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasi bisnisnya. Saat ini komputer telah hampir ada di setiap kantor dan menjadi sebuah peralatan penting.
Semenjak komputer menjadi alat utama dalam pemrosesan data dan penyediaan informasi untuk berbagai keputusan, maka sangat perlu bagi pengguna sistem informasi berbasis komputer untuk mengendalikan pemakaian sistem pengolah data berbasis komputer tersebut secara lebih baik.
Alasan utama untuk sebuah manajemen sistem informasi yang efektif adalah:
1.      Ketergantungan terhadap Sistem Informasi
Meningkatnya ketergantungan kepada sistem informasi dan prasarana pendukung sistem informasi itu sendiri sebagai akibat penggunaan informasi dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Sistem informasi telah menjadi sebuah kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan setiap kegiatan dalam organisasi bisnis. Organisasi bisnis menjadi sangat tergantung kepada sistem informasi, tanpa bantuan sebuah sistem informasi perusahaan tidak dapat beroperasi lagi dan dapat melumpuhkan seluruh kegiatannya.
Perusaahaan retail kecil seperti Indomart, Alfamart dan sejenisnya telah menggunakan sebuah sistem informasi berbasis komputer. Bayangkan saja apa yang akan terjadi jika sistem informasi yang ada di perusahaan retail besar seperti Makro, Giant atau Carefour macet, maka hampir seluruh kegiatan penjualan di tempat tersebut akan terganggu.
2.      Skala dan Biaya untuk investasi Sistem Informasi.
Skala investasi dan biaya yang telah diinvestasikan pada saat ini maupun mendatang kepada sebuah sistem informasi sangatlah besar. Berapa investasi yang ditanamkan oleh perusahaan-perusahan seperti PT. Telkom, PT. Semen Gresik atau investasi yang ditanamkan dalam industri perbankan seperti Bank BNI, Bank BCA dan sebagainya? Sebagai contoh Investasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum dalam Teknologi Informasi guna membantu Pemilihan Umum tahun 2004 ini hampir mencapai Rp. 300 Milyar. Sehingga sebuah sistem informasi sangatlah perlu dikelola dengan baik.
3.      Sistem Informasi sebagai pendukung (enabler) pencapaian strategi dan tujuan organisasi.
Dampak potensial dari perkembangan teknologi informasi yang mengubah secara dramatis praktek-praktek organisasi dan bisnis yang ada saat ini, serta adanya kemungkinan menciptakan peluang-peluang baru dan untuk pengurangan biaya karena penggunaan teknologi informasi.
4.      Ancaman terhadap Sistem Informasi
Meningkatnya kerentanan dan luasnya spektrum ancaman terhadap sistem informasi, seperti cyber threats, hackers dan perang informasi (information war)
Teknik Audit berbantuan Komputer
Sesuai dengan perkembangan zaman perkembangan terjadi beberapa perubahan – perubahan terhadap teknik audit sehingga muncul suatu istilah Teknik Audit Berbantuan Komputer ( TABK ) atau Computer Assisted Audit Techniques (CAATs) ini sesuai dengan PSA No. 59. Tujuan PSAs ini di buat adalah apabila auditor mempertimbangkan teknik – teknik yang menggunakan komputer sebagai suatu alat audit.
Beberapa manfaat TABK adalah sebagai berikut :
1.      Tidak adanya dokumen masukan atau tidak adanya jejak audit (audit trail ) dapat mengharuskan auditor menggunakan TABK dalam penerapan pengujian dan pengendalian subtantif
2.      Efektivitas dan efisiensi prosedur audit dapat meningkat dengan penggunaan TABK
Terdapat beberapa tipe dari TABK adalah sebagai berikut :
a.      Perangkat Lunak Audit
Perangkat lunak audit terdiri dari program komputer yang digunakan oleh auditor, sebagai bagian prosedur auditnya, untuk mengolah data audit yang signifikan dari sistem akuntansi entitas.
b.      Data Uji
Teknik data uji digunakan dalam pelaksanaan prosedur audit dengan cara memasukkan data dalam sistem komputer entitas, dan membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil yang telah ditentukan sebelumnya.
Pertimbangan dalam Penggunaan TABK
Ketika merencanakan suatu proses audit, auditor perlu mempertimbangkan suatu kombinasi semestinya teknik audit secara manual dan teknik audit secara berbantuan komputer, dalam penggunaan TABK faktor – faktor ini harus dipertimbangkan :
1.      Pengetahuan, keahlian dan pengalaman komputer yang dimiliki oleh auditor
2.      Tersedianya TABK dan fasilitas komputer yang sesuai
3.      Ketidakpraktisan pengujian manual
4.      Efektivitas dan efisiensi
5.      Saat pelaksanaan
Dua tipe IT auditor
Dalam sebuah tulisan (priandoyo 2006) bahwa Dikantor akuntan publik (KAP) ada dua tipe IT auditor, jenis yang pertama adalah IT auditor yang berlatar belakang akuntasi dan jenis yang kedua umumnya berlatar belakang teknik atau komputer. Ada perbedaan mendasar diantara kedua tipe ini, yang sangat mempengaruhi cara kerja dan pandangan mereka kedepan.
Tipe I: Accounting type
Dengan background accounting tentunya auditor ini sangat paham mengenai istilah OTC (order to cash), PTP (purchase to pay) dan term financial statement yang lain. Tipe ini lebih menguasai seputar ERP package seperti SAP ataupun Oracle Finance dan kontrol-kontrol didalamnya. Auditor ini umumnya kurang tertarik dengan masalah security apalagi dilevel OS dan DB. Namun penguasaan tentang ERP dan controlnya hampir dipastikan lebih berkualitas dibandingkan jenis yang lain
Tipe II: Computer Science
Background CS tentunya membuat auditor tipe ini memiliki penalaran logika yang lebih baik, dilengkapi dengan keterampilan pemrograman, db, dan system administration. Auditor tipe ini umumnya lebih tertarik dalam membahas masalah security dilevel OS dan DB.
Yang menjadi pertanyaan tipe yang mana yang lebih baik? tipe pertama atau yang kedua? Jika pertanyaan ini diajukan dalam wilayah KAP tentunya tipe accounting adalah tipe yang paling baik. Ini tentunya didukung dengan core/inti business KAP adalah di bidang audit/akuntasi sehingga IT auditor dengan tipe ini akan lebih mudah beradaptasi dan tentunya menikmati pekerjaannya dengan baik.
Sedangkan tipe CS tentunya membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk mempelajari proses akuntasi berikut termin-termin yang sama sekali baru. Hal-hal ini menyebabkan beberapa IT auditor tipe CS kurang menikmati bekerja di KAP.
Namun bila pertanyaan ini diajukan pada kelanjutan karir IT auditor kedepan. Maka auditor tipe CS tentunya akan lebih beruntung dibandingkan dengan auditor tipe Accounting. Penjelasannya adalah pada struktur IT auditor disebuah perusahaan. IT auditor bisa ditempatkan dalam banyak posisi dalam divisi IT, IT auditor dengan tipe CS bisa ditempatkan pada departement planning, quality control, hingga security. Sedangkan tipe accounting kemungkinan besar ditempatkan pada divisi audit yang merupakan kepanjangan dari manajemen. Dengan kata lain pilihan karir bagi tipe CS jauh lebih besar dan terbuka tipe accounting.
Namun dalam prakteknya dilapangan ternyata jauh lebih bervariasi karena disesuaikan dengan visi perusahaan itu sendiri. Sebuah kasus di perusahaan telekomunikasi nasional di tanah air, IT auditor diambil dari orang-orang IT yang kemudian mendapat training untuk menjadi IT auditor, sementara di tempat lain IT auditor justru diambil dari security expert di konsultan untuk security yang tidak memiliki background penuh di audit IT.
Jadi kalau boleh mengambil kesimpulan tipe yang terbaik sangat tergantung pada individu yang bersangkutan, bagaimana ia membawa dan mengarahkan dirinya dan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Software Komputer
v  Beberapa program komputer, yang disebut computer audit software (CAS) atau generalized audit software (GAS), telah dibuat secara khusus untuk auditor.
v  CAS adalah program komputer yang, berdasarkan spesifikasi dari auditor, menghasilkan program yang melaksanakan fungsi-fungsi audit.
Pemakaian Software computer
v  Langkah pertama auditor adalah memutuskan tujuan-tujuan audit, mempelajari file serta databse yang akan diaudit, merancang laporan audit, dan menetapkan bagaimana cara menghasilkannya.
v  Informasi ini akan dicatat dalam lembar spesifikasi dan dimasukkan ke dalam sistem melalui program input data.
v  Program ini membuat catatan spesifikasi yang digunakan CAS untuk menghasilkan satu atau lebih program audit.
v  Program audit memproses file-file sumber dan melaksanakan operasional audit yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan audit yang telah ditentukan.
Fungsi Umum Software Audit Komputer
–        Pemformatan ulang
–        Manipulasi file
–        Perhitungan
–        Pemilihan data
–        Analisis data
–        Pemrosesan file
–        Statistik
–        Pembuatan laporan
Audit Operasional Atas Suatu SIA
Berbagai teknik dan prosedur yang digunakan dalam audit operasional hampir sama dengan yang diterapkan dalam audit sistem informasi dan keuangan.
v  Perbedaan utamanya adalah bahwa lingkup audit sistem informasi dibatasi pada pengendalian internal, sementara lingkup audit keuangan dibatasi pada output sistem.
v  Sebaliknya, lingkup audit operasional lebih luas, melintasi seluruh aspek manajemen sistem informasi.
v  Tujuan audit operasional  mencakup faktor-faktor seperti: efektivitas, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
v  Pengumpulan bukti mencakup kegiatan-kegiatan berikut ini :
v  Meninjau kebijakan dokumentasi operasional
v  Melakukan konfirmasi atas prosedur dengan pihak manajemen serta personil operasional
Prosedur pengumpulan bukti, cont.
ü  Mengamati fungsi-fungsi dan kegiatan operasional
ü  Memeriksa rencana dan laporan keuangan serta operasional
ü  Menguji akurasi informasi operasional
ü  Menguji pengendalian