BISNIS DAN MANAJEMEN
Bisnis merupakan kegiatan dalam
menjual produk atau jasa agar memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Bisnis
merupakan kegiatan beresiko memberikan kerugian baik dari segi material atau
non-material. Namun bila berhasil maka akan memberikan keuntungan dan
kesejahteraan bagi pemiliknya. Agar terhindar dari resiko bisnis maka bisnis
harus dijalankan dengan tepat dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan
yang serius dan mantap. Bisnis terdiri atas beberapa komponen penting yang saling
mendukung dan melengkapi. Bila salah satu komponen gagal maka akan mengganggu
komponen lain. Berikut adalah komponen-komponen bisnis tersebut:
·
Manajemen, yaitu bagian yang
merencanakan, mengelola, dan menjalankan bisnis. Komponen ini bisa disebut
sebagai backend yaitu komponen yang berada di belakang layar.
·
Kekuatan brand atau image,
yaitu karisma, kekuatan emosional yang dimiliki oleh perusahaan dan merupakan
pandangan/perasaan masyarakat terhadap perusahaan atau produk.
·
Produk atau Layanan, komponen yang
dijual atau ditawarkan kepada pasar. Komponen ini bisa disebut sebagai front
end karena komponen ini berada didepan. Komponen inilah yang berhadapan dengan
masyarakat.
·
Partner, yaitu pihak yang ikut
membantu dalam menjalankan bisnis.
·
Pelanggan, yaitu pihak yang
akan menerima tawaran atau membeli produk dan layanan yang ditawarkan.
Saya
akan membahas komponen-komponen diatas satu persatu disertai kriteria, prisip,
dan standar yang perlu dipenuhi agar tiap komponen dapat berfungsi maksimal
sesuai yang diharapkan. Tiap komponen tidak dapat berdiri sendiri karena
gangguan pada satu komponen akan mengganggu komponen lain. Saya akan menulis
pemikiran saya berdasarkan pengalaman, buku-buku manajemen bisnis, dan studi
kasus pada perusahaan-perusahaan tertentu. Pada posting ini saya akan membahas
pada komponen Manajemen. Dan saya akan teruskan pada tulisan-tulisan
berikutnya.
■ Manajemen
Manajemen
suatu perusahaan adalah nyawa dari suatu perusahaan. Manajemen yang menentukan
pertumbuhan atau kebangkrutan suatu perusahaan. Dengan adanya suatu pengelolaan
dan manajemen yang baik maka suatu perusahaan akan mampu bertahan dari segala
tekanan, kendala, dan rintangan yang ada. Bahkan akan berkembang menjadi lebih
besar dan lebih baik lagi. Dalam mengelola perusahaan maka ada prinsip dan
standarisasi dimana hal-hal tersebut akan sangat membantu perkembangan
perusahaan bila diterapkan dengan baik. Prisip dan standar ini bukanlah nilai
mutlak dalam kesuksesan suatu perusahaan. Tidak selamanya suatu perusahaan yang
telah melakukan segala sesuatunya dengan baik akan sukses. Terkadang ada
beberapa kendala atau halangan yang tidak dapat dihindari contohnya tertipu
rekan kerja atau tertimpa bencana serta kendala-kendala lainnya. Berikut adalah
beberapa prinsip dan standarisasi yang diharapkan mampu mendukung kemajuan dan
perkembangan suatu perusahaan:
1.
Perancanaan yang Matang
Sebelum suatu perusahaan berdiri maka biasanya modal merupakan kendala awal yang harus dipenuhi sebelum perusahaan berjalan. Tidak selamanya modal besar pasti memberikan keuntungan besar. Pengelolaan modal yang efektif dan efisien akan memberikan keuntungan yang maksimal. Untuk kita kita harus melakukan perhitungan modal dan biaya yang diperlukan untuk operasional perusahaan dalam jangka beberapa waktu ke depan. Kita harus mampu memberikan anggaran yang aman untuk operasional perusahaan dalam beberapa waktu kedepan. Jadi bukan mengamankan anggaran hanya untuk hari ini dan besok. Dengan adanya pengamanan anggaran dalam jangka panjang maka perusahaan akan mampu bertahan bila mengalami kendala atau bencana yang sifatnya mendadak dan tidak diperhitungkan sebelumnya.
Dengan melakukan perencanaan dan perancangan perusahaan secara matang maka perusahaan akan siap menghadapi berbagai kendala dan rintangan karena telah diperhitungkan sebelumnya. Misalnya dalam membuat suatu produk maka kita harus melakukan penelitian terlebih dahulu mengenai pasar, konsumen, produk pesaing, dan kendala-kendala yang mungkin akan muncul agar produk kita tepat sasaran dan tidak gugur bila terkena berbagai tekanan dan kendala yang muncul. Saat ini penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan bisnis mampu memudahkan dan mempercepat perencanaan perusahaan. Sistem yang digunakan disebut Enterprise Resource Planning(ERP) dimana sistem ini melakukan perencanaan dengan konsep Manajemen Operasional dengan suatu aplikasi yang terintegrasi. Beberapa kegiatan manajemen dapat terbantu dengan sistem ini seperti inventory management, financial management, reporting, manufacturing management, dan kegiatan lainnya.
Sebelum suatu perusahaan berdiri maka biasanya modal merupakan kendala awal yang harus dipenuhi sebelum perusahaan berjalan. Tidak selamanya modal besar pasti memberikan keuntungan besar. Pengelolaan modal yang efektif dan efisien akan memberikan keuntungan yang maksimal. Untuk kita kita harus melakukan perhitungan modal dan biaya yang diperlukan untuk operasional perusahaan dalam jangka beberapa waktu ke depan. Kita harus mampu memberikan anggaran yang aman untuk operasional perusahaan dalam beberapa waktu kedepan. Jadi bukan mengamankan anggaran hanya untuk hari ini dan besok. Dengan adanya pengamanan anggaran dalam jangka panjang maka perusahaan akan mampu bertahan bila mengalami kendala atau bencana yang sifatnya mendadak dan tidak diperhitungkan sebelumnya.
Dengan melakukan perencanaan dan perancangan perusahaan secara matang maka perusahaan akan siap menghadapi berbagai kendala dan rintangan karena telah diperhitungkan sebelumnya. Misalnya dalam membuat suatu produk maka kita harus melakukan penelitian terlebih dahulu mengenai pasar, konsumen, produk pesaing, dan kendala-kendala yang mungkin akan muncul agar produk kita tepat sasaran dan tidak gugur bila terkena berbagai tekanan dan kendala yang muncul. Saat ini penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan bisnis mampu memudahkan dan mempercepat perencanaan perusahaan. Sistem yang digunakan disebut Enterprise Resource Planning(ERP) dimana sistem ini melakukan perencanaan dengan konsep Manajemen Operasional dengan suatu aplikasi yang terintegrasi. Beberapa kegiatan manajemen dapat terbantu dengan sistem ini seperti inventory management, financial management, reporting, manufacturing management, dan kegiatan lainnya.
2.
Sumber Daya Manusia
yang Berkualitas, Loyal, dan Sejahtera.
Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci penggerak perusahaan. Dengan adanya SDM yang mampu menggerakkan perusahaan dengan baik maka suatu perusahaan akan mampu berkembang dan melakukan bisnisnya dengan efektif dan efisien. SDM yang berkualitas tidaklah cukup untuk menjalankan perusahaan dalam jangka panjang. Diperlukan loyalitas pegawai terhadap perusahaan tempat dimana dia bekerja. Dengan membangun hubungan emosional antara perusahaan dan pegawainya maka seorang pegawai akan berusaha semaksimal mungkin memberikan kontribusi terbaik buat perusahaan. Tanpa adanya hubungan emosional antara perusahaan dan pegawai maka pegawai hanya menjalankan kewajibannya tanpa memberikan seluruh kemampuannya untuk perusahaan. Bila kewajibannya telah dilakukan maka dia hanya akan berjalan ditempat tanpa memberikan inovasi, kreatifitas, dan ide cemerlang yang sebenarnya bisa dilakukan bila pegawai memiliki ikatan emosional yang membuat dia ingin ikut membangun dan mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik.
Sumber daya manusia yang berkualitas, dan loyal belum tentu dapat memberikan kontribusi terbaik yang dimilikinya. Manusia yang memiliki kebutuhan tentu akan berusaha agar dapat memenuhi segala kebutuhannya. Bila seorang pegawai merasa bahwa penghasilan yang dimilikinya tidak memenuhi kebutuhannya maka tentu dia akan berusaha untuk mencari jalan agar dapat memenuhi seluruh kebutuhannya. Bila hal ini terjadi maka pegawai mencari kerja sampingan yang akan menyita waktu, pikiran, dan tenaganya sehingga ia tidak dapat memberikan kemampuannya secara maksimal pada perusahaan. Mengapa terkadang beberapa perusahaan melakukan meeting, atau penyusunan anggaran di hotel padahal kantor mereka memiliki fasilitas yang sama dengan hotel? Mungkin buat sebagian orang hal ini adalah pemborosan, tapi dampak baiknya adalah para peserta meeting atau rapat akan lebih berkosentrasi dan memberikan pemikiran mereka secara maksimal tanpa terganggu oleh masalah lainnya seperti macet di perjalanan ke kantor, permasalahan di rumah, dan kendala-kendala di luar perusahaan. Dengan adanya dukungan dari perusahaan agar pegawai tidak dipusingkan oleh hal-hal lain diluar perusahaan maka pegawai diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal buat perkembangan perusahaan.
Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci penggerak perusahaan. Dengan adanya SDM yang mampu menggerakkan perusahaan dengan baik maka suatu perusahaan akan mampu berkembang dan melakukan bisnisnya dengan efektif dan efisien. SDM yang berkualitas tidaklah cukup untuk menjalankan perusahaan dalam jangka panjang. Diperlukan loyalitas pegawai terhadap perusahaan tempat dimana dia bekerja. Dengan membangun hubungan emosional antara perusahaan dan pegawainya maka seorang pegawai akan berusaha semaksimal mungkin memberikan kontribusi terbaik buat perusahaan. Tanpa adanya hubungan emosional antara perusahaan dan pegawai maka pegawai hanya menjalankan kewajibannya tanpa memberikan seluruh kemampuannya untuk perusahaan. Bila kewajibannya telah dilakukan maka dia hanya akan berjalan ditempat tanpa memberikan inovasi, kreatifitas, dan ide cemerlang yang sebenarnya bisa dilakukan bila pegawai memiliki ikatan emosional yang membuat dia ingin ikut membangun dan mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik.
Sumber daya manusia yang berkualitas, dan loyal belum tentu dapat memberikan kontribusi terbaik yang dimilikinya. Manusia yang memiliki kebutuhan tentu akan berusaha agar dapat memenuhi segala kebutuhannya. Bila seorang pegawai merasa bahwa penghasilan yang dimilikinya tidak memenuhi kebutuhannya maka tentu dia akan berusaha untuk mencari jalan agar dapat memenuhi seluruh kebutuhannya. Bila hal ini terjadi maka pegawai mencari kerja sampingan yang akan menyita waktu, pikiran, dan tenaganya sehingga ia tidak dapat memberikan kemampuannya secara maksimal pada perusahaan. Mengapa terkadang beberapa perusahaan melakukan meeting, atau penyusunan anggaran di hotel padahal kantor mereka memiliki fasilitas yang sama dengan hotel? Mungkin buat sebagian orang hal ini adalah pemborosan, tapi dampak baiknya adalah para peserta meeting atau rapat akan lebih berkosentrasi dan memberikan pemikiran mereka secara maksimal tanpa terganggu oleh masalah lainnya seperti macet di perjalanan ke kantor, permasalahan di rumah, dan kendala-kendala di luar perusahaan. Dengan adanya dukungan dari perusahaan agar pegawai tidak dipusingkan oleh hal-hal lain diluar perusahaan maka pegawai diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal buat perkembangan perusahaan.
3.
Manager yang Terbuka,
Tegas, dan Demokrat
Kepemimpinan seorang manager merupakan penunjuk jalan yang benar bagi perusahaan. Mereka adalah nakhoda kapal yang akan menentukan apakah perusahaan akan mencapai tujuan atau tidak. Jiwa kepemimpinan yang berwibawa harus dimiliki oleh seorang manager perusahaan, namun dengan wibawa bukan berarti bersikap tertutup terhadap pegawainya. Justru sikap terbuka seorang pemimpin yang mau menerima masukan dan saran dari bawahannya akan membantu seorang manager dalam memimpin perusahaan atau departement yang dibawahinya. Ketegasan dalam memimpin dan mengambil keputusan sangat diperlukan oleh seorang manager, karena di tangan mereka keputusan akan jalan yang ditempuh oleh perusahaan akan menentukan perkembangan dan operasional perusahaan. Manager juga harus dapat mempertanggung jawabkan keputusan mereka di depan direksi tidak melulu menyalahkan bawahan yang tidak becus melakukan perintahnya. Sebaiknya setiap pengambilan keputusan melibatkan banyak pihak, baik itu bawahan ataupun pihak lain yang terkait. Dengan adanya masukan dari yang lain maka manager dapat mempertimbangkan dan mengambil keputusan yang tepat dan memuaskan banyak pihak.
Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan terjaga. Sebisa mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan, bukan hubungan searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada bawahan tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada hubungan harmonis seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan tercipta team kerja yang solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan.
Kepemimpinan seorang manager merupakan penunjuk jalan yang benar bagi perusahaan. Mereka adalah nakhoda kapal yang akan menentukan apakah perusahaan akan mencapai tujuan atau tidak. Jiwa kepemimpinan yang berwibawa harus dimiliki oleh seorang manager perusahaan, namun dengan wibawa bukan berarti bersikap tertutup terhadap pegawainya. Justru sikap terbuka seorang pemimpin yang mau menerima masukan dan saran dari bawahannya akan membantu seorang manager dalam memimpin perusahaan atau departement yang dibawahinya. Ketegasan dalam memimpin dan mengambil keputusan sangat diperlukan oleh seorang manager, karena di tangan mereka keputusan akan jalan yang ditempuh oleh perusahaan akan menentukan perkembangan dan operasional perusahaan. Manager juga harus dapat mempertanggung jawabkan keputusan mereka di depan direksi tidak melulu menyalahkan bawahan yang tidak becus melakukan perintahnya. Sebaiknya setiap pengambilan keputusan melibatkan banyak pihak, baik itu bawahan ataupun pihak lain yang terkait. Dengan adanya masukan dari yang lain maka manager dapat mempertimbangkan dan mengambil keputusan yang tepat dan memuaskan banyak pihak.
Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan terjaga. Sebisa mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan, bukan hubungan searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada bawahan tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada hubungan harmonis seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan tercipta team kerja yang solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan.
4.
Lingkungan Kerja yang
Nyaman dan Mendukung
Seorang pekerja menghabiskan hampir setengah hidupnya dalam sehari berada di kantor. Sehingga kantor merupakan tempat kedua setelah rumah yang menjadi tempat terlama dimana pekerja berada. Untuk itu lingkungan kantor yang nyaman, kondusif, dan mendukung pekerjaan mutlak diperlukan. Lingkungan kerja bukan berarti hanya kantor saja, akan tetapi termasuk suasana kerja, dan hubungan antar pegawai perusahaan. Bila salah satu bagian dari lingkungan kerja tersebut ada yang membuat tidak nyaman seorang pekerja maka akan berdampak terhadap menurunnya kinerja dan kontribusi pegawai tersebut terhadap perusahaan.
Kantor adalah tempat bekerja dimana kenyamanan kantor bergantung pada kebersihan, kerapian, ketenangan, keindahan, suhu dan udara yang sesuai, serta tata letak furniture dan ruangan yang baik. Perangkat kerja yang mendukung juga perlu diperhatikan. Jangan memaksakan penghematan terhadap perangkat kantor yang dapat menghambat pekerja. Beberapa perusahaan terkadang mempertahankan komputer tua yang suka crash dengan alasan masih dapat dipakai padahal justru kelambatan dan tuanya perangkat membuat waktu bekerja dan terkadang menghambat pekerja pada saat perangkat tua tersebut rusak. Kantor yang nyaman akan membuat pegawai betah dan tidak terburu-buru ingin meninggalkan kantor sehingga pekerja lebih berkosentrasi dalam melakukan pekerjaannya. Suasana kekeluargaan di kantor perlu dibina agar pegawai merasa sebagai bagian dari perusahaan dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap perusahaan untuk menjaga nama baik perusahaan. Jangan sampai ada sifat iri, sinis, atau ada pertikaian antar pegawai karena akan mengganggu pekerjaan dan kinerja perusahaan.
Perlu diperhatikan juga bagaimana pegawai berangkat dan pulang dari kantor. Bila pegawai tinggal terlalu jauh dari kantor maka perlu dipikirkan bagaimana bila terkendala macet dan terlambat sampai dikantor. Ada baiknya perusahaan menyediakan jemputan karyawan karena selain membantu karyawan juga akan mengakrabkan karyawan karena ada waktu bercerita dalam perjalanan dari atau ke kantor.
Seorang pekerja menghabiskan hampir setengah hidupnya dalam sehari berada di kantor. Sehingga kantor merupakan tempat kedua setelah rumah yang menjadi tempat terlama dimana pekerja berada. Untuk itu lingkungan kantor yang nyaman, kondusif, dan mendukung pekerjaan mutlak diperlukan. Lingkungan kerja bukan berarti hanya kantor saja, akan tetapi termasuk suasana kerja, dan hubungan antar pegawai perusahaan. Bila salah satu bagian dari lingkungan kerja tersebut ada yang membuat tidak nyaman seorang pekerja maka akan berdampak terhadap menurunnya kinerja dan kontribusi pegawai tersebut terhadap perusahaan.
Kantor adalah tempat bekerja dimana kenyamanan kantor bergantung pada kebersihan, kerapian, ketenangan, keindahan, suhu dan udara yang sesuai, serta tata letak furniture dan ruangan yang baik. Perangkat kerja yang mendukung juga perlu diperhatikan. Jangan memaksakan penghematan terhadap perangkat kantor yang dapat menghambat pekerja. Beberapa perusahaan terkadang mempertahankan komputer tua yang suka crash dengan alasan masih dapat dipakai padahal justru kelambatan dan tuanya perangkat membuat waktu bekerja dan terkadang menghambat pekerja pada saat perangkat tua tersebut rusak. Kantor yang nyaman akan membuat pegawai betah dan tidak terburu-buru ingin meninggalkan kantor sehingga pekerja lebih berkosentrasi dalam melakukan pekerjaannya. Suasana kekeluargaan di kantor perlu dibina agar pegawai merasa sebagai bagian dari perusahaan dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap perusahaan untuk menjaga nama baik perusahaan. Jangan sampai ada sifat iri, sinis, atau ada pertikaian antar pegawai karena akan mengganggu pekerjaan dan kinerja perusahaan.
Perlu diperhatikan juga bagaimana pegawai berangkat dan pulang dari kantor. Bila pegawai tinggal terlalu jauh dari kantor maka perlu dipikirkan bagaimana bila terkendala macet dan terlambat sampai dikantor. Ada baiknya perusahaan menyediakan jemputan karyawan karena selain membantu karyawan juga akan mengakrabkan karyawan karena ada waktu bercerita dalam perjalanan dari atau ke kantor.
5.
Terbuka dan Selalu
Belajar
Perkembangan dunia bisnis begitu cepat. Begitu banyak bidang yang mendukung suatu bisnis misalnya bidang teknologi informasi. Begitu banyak perubahan yang terjadi diluar perusahaan, karena itu kita tidak boleh tertutup dan harus berusaha menerima perubahan yang ada. Dengan selalu mempelajari perubahan dan perkembangan maka suatu perusahaan akan dapat bersaing dengan perusahaan lain dan tidak tertinggal oleh tren dan perkembangan yang terus berjalan. Perusahaan harus mempelajari dan menerapkan berbagai perkembangan dan perubahan yang mampu memberikan manfaat yang efektif dan efisien bagi perusahaan. Dengan demikian maka perusahaan akan selalu dapat berkembang, dan berjalan seiring dengan perubahan dan perkembangan yang ada.
Perkembangan dunia bisnis begitu cepat. Begitu banyak bidang yang mendukung suatu bisnis misalnya bidang teknologi informasi. Begitu banyak perubahan yang terjadi diluar perusahaan, karena itu kita tidak boleh tertutup dan harus berusaha menerima perubahan yang ada. Dengan selalu mempelajari perubahan dan perkembangan maka suatu perusahaan akan dapat bersaing dengan perusahaan lain dan tidak tertinggal oleh tren dan perkembangan yang terus berjalan. Perusahaan harus mempelajari dan menerapkan berbagai perkembangan dan perubahan yang mampu memberikan manfaat yang efektif dan efisien bagi perusahaan. Dengan demikian maka perusahaan akan selalu dapat berkembang, dan berjalan seiring dengan perubahan dan perkembangan yang ada.
Perencanaan dan Studi Usaha
Perencanaan
dan studi lapangan selalu diperlukan setiap kali kita ingin menjalankan sebuah
usaha. Tidak peduli seberapa besar atau kecil sebuah usaha, perencanaan dan
studi lapangan adalah sebuah hal yang mutlak. Hal yang sering terjadi adalah
kegagalan sebuah usaha karena lemah pada perencanaan dan studi lapangan. Warnet,
adalah sebuah usaha yang terlihat sederhana namun kenyataannya mulai dari
perencanaan hingga pengelolaan warnet ternyata menuntut konsentrasi yang tinggi
dari pelaku usaha warnet.
Studi Lapangan
Yang mana
duluan, Perencanaan atau studi lapangan? Saya menyarankan supaya yang dilakukan
adalah studi lapangan. Kita mulai dengan lokasi. Kita harus menentukan kriteria
sebuah lokasi yang memenuhi syarat sebagai tempat yang sesuai untuk mendirikan
sebuah warnet. mis:
1.
Carilah lokasi yang mudah
diakses oleh calon pelanggan anda. Lokasi yang dilewati kendaraan umum atau
tidak jauh dari akses kendaraan umum.
2.
Perhatikan di sekitar lokasi
tersebut apakah terdapat komplek pemukiman penduduk, sekolah/universitas, Bank,
Perkantoran, mini market. Kemampuan ekonomi adalah faktor yang menentukan.
Sebuah lokasi yang terdapat faktor-faktor yang disebutkan di atas menunjukkan
potensi sebuah lokasi untuk mendirikan warnet.
3.
Tersedia tempat parkir minimal
bagi mereka yang menggunakan kendaraan sepeda motor. Jika tersedia tempat untuk
parkir mobil akan lebih bagus.
4.
Bagaimana kondisi lokasi ketika
malam hari? Apakah cukup terang? Ingatlah bahwa warnet umumnya beroperasi
hingga malam hari, lokasi yang gelap akan membuat warnet anda tidak menarik
dikunjungi.
5.
Cobalah mencari informasi
tentang kondisi keamanan lokasi tersebut, jika tingkat keamanan lokasi tersebut
rendah kemungkinan anda perlu biaya tambahan untuk faktor keamanan dan biaya
asuransi.
Bagaimana
jika di lokasi tersebut sudah ada atau banyak warnet? Jika sudah banyak warnet
di lokasi tersebut, maka sebaiknya carilah lokasi lain. Kecuali warnet yang
anda dirikan memiliki sebuah keunggulan dibanding warnet lain, maka mendirikan
sebuah warnet di lokasi dimana sudah banyak terdapat warnet (bahkan hingga
berderet-deret warnet semua) cenderung akan memancing persaingan yang tidak
sehat.
Jika lokasi
ideal (atau mendekati ideal) sudah didapatkan, maka kita lanjutkan dengan
melakukan perencanaan usaha.
Perencanaan Usaha / Business
Plan
Apa saja
yang perlu direncanakan? Jawaban sederhana: semua
Jangan
melakukan apapun tanpa perencanaan yang baik. Supaya bisa merencanakan dengan
baik, maka harus ada studi lapangan yang cukup. Setelah studi lapangan selesai
dan sudah terbayang model usaha yang sesuai, maka rencanakanlah besar investasi
yang diperlukan, jangka waktu investasi akan kembali, perkiraan besar
keuntungan, biaya operasional, tenaga kerja, hingga model promosi. Semuanya
harus dengan perencanaan terlebih dahulu.

Rumusan umum
dalam melakukan perencanaan usaha adalah sesederhana menghitung biaya investasi
(capex), biaya operasional (opex), prediksi penghasilan kotor(bruto) dan bersih
(netto), Waktu Titik Impas Investasi (Break Even Point) . Misalkan titik impas
direncanakan adalah 2 tahun (=24 bulan) , maka rumusannya adalah sbb:
Bruto – (Opex + (capex/24))
= Netto
disini
·
Bruto = penghasilan kotor
selama 24 bulan
·
Opex = biaya operasional
bulanan (rata-rata)
·
capex = biaya investasi
·
netto = penghasilan bersih.
Ini adalah
rumusan yang paling sederhana. Jika ingin rumusan yang lebih rumit kita bisa
melakukan apa yang dikenal sebagai menghitung IRR (investment return ratio)
untuk mengetahui apakah investasi yang kita lakukan termasuk yang menguntungkan
atau tidak. Sebuah perhitungan yang rumit sudah memasukkan faktor-faktor seperti
bunga bank, depresiasi dan inflasi. Perhitungan yang rumit ini dianjurkan jika
investasi yang dilakukan sudah bernilai besar dan melibatkan pihak bank.
Ada dua pendekatan yang bisa kita
gunakan dalam melakukan perencanaan usaha, yaitu berdasarkan nilai investasi
atau berdasarkan kapasitas usaha yang diinginkan. Berdasarkan
nilai investasi biasanya dilakukan jika modal yang tersedia sudah dipatok pada
nilai tertentu. Mis: si A memiliki uang senilai Rp 70 juta dan dia ingin
membuat warnet berdasarkan uang yang dimilikinya. Sedang berdasarkan kapasitas,
si A merencanakan untuk membuat warnet dengan kapasitas 20 PC di sebuah lokasi
yang sesuai dengan keinginannya. Kedua cara ini sah-sah saja digunakan
tergantung modal ataupun keinginan anda. Tentu saja, sesuaikan rencana dengan
konsep dan pasar yang dituju.
Tabel Perhitungan investasi
dan biaya operasional
Ini adalah
bagian yang menarik dalam panduan ini. Banyak sekali yang bertanya soal
bagaimana menghitung investasi dan biaya operasional sebuah warnet. Dalam
banyak hal, setiap lokasi memiliki keunikan tersendiri dalam perhitungan
investasi dan operasional. Anda masih harus menyesuaikan lagi nilai-nilai yang
dituliskan disini dengan kondisi di daerah anda.
Dibawah ini adalah contoh tabel
investasi:
No
|
Item
|
Qty
|
unit
|
Harga
|
Total
|
1
|
Sewa Tempat
|
3
|
tahun
|
Rp10,000,000.00
|
$30,000,000.00
|
2
|
Meja Client
|
10
|
Buah
|
Rp350,000.00
|
Rp3,500,000.00
|
3
|
Kursi Client
|
10
|
Buah
|
Rp200,000.00
|
Rp2,000,000.00
|
4
|
Kursi extra
|
10
|
Buah
|
Rp80,000.00
|
Rp800,000.00
|
5
|
Meja Kasir
|
1
|
Buah
|
Rp700,000.00
|
Rp700,000.00
|
6
|
Kursi Kasir
|
1
|
Buah
|
Rp200,000.00
|
Rp200,000.00
|
7
|
PC Client
|
10
|
unit
|
Rp4,999,000.00
|
Rp49,990,000.00
|
8
|
PC Billing
|
1
|
unit
|
Rp4,999,000.00
|
Rp4,999,000.00
|
9
|
Printer Billing
|
1
|
Buah
|
Rp1,500,000.00
|
Rp1,500,000.00
|
10
|
Printer Client
|
1
|
Buah
|
Rp2,000,000.00
|
Rp2,000,000.00
|
11
|
Scanner
|
1
|
Buah
|
Rp600,000.00
|
Rp600,000.00
|
12
|
LAN (perangkat + Instalasi)
|
1
|
unit
|
Rp4,000,000.00
|
Rp4,000,000.00
|
13
|
Modem ADSL
|
1
|
unit
|
Rp1,500,000.00
|
Rp1,500,000.00
|
14
|
Interior
|
1
|
unit
|
Rp5,000,000.00
|
Rp5,000,000.00
|
15
|
Kelistrikan
|
1
|
unit
|
Rp3,000,000.00
|
Rp3,000,000.00
|
16
|
Legal Formal (Ijin,bdn hukum)
|
1
|
unit
|
Rp2,000,000.00
|
Rp2,000,000.00
|
|
|
|
|
Total Investasi
|
Rp 111.789.000,00
|
Tabel Biaya Investasi
Tabel
investasi ini adalah contoh investasi untuk sebuah warnet dengan 10 client + 1
Billing. Kondisinya bisa berbeda untuk setiap daerah, karena itu
sesuaikan kuantitas dan kualitas tabel sesuai dengan kondisi yang anda hadapi.
Untuk biaya operasional, contohnya
adalah sbb:
No
|
Item
|
Qty
|
unit
|
Harga
|
Total
|
1
|
ISP
|
1
|
unit
|
Rp1,750,000.00
|
$1,750,000.00
|
2
|
SDM
|
3
|
orang
|
Rp800,000.00
|
Rp2,400,000.00
|
3
|
PLN
|
1
|
unit
|
Rp1,250,000.00
|
Rp1,250,000.00
|
4
|
Perawatan
|
1
|
unit
|
Rp150,000.00
|
Rp150,000.00
|
5
|
Telepon
|
1
|
unit
|
Rp100,000.00
|
Rp100,000.00
|
6
|
ATK
|
1
|
unit
|
Rp200,000.00
|
Rp200,000.00
|
7
|
Amortisasi
|
1
|
unit
|
Rp3,105,250.00
|
Rp3,105,250.00
|
8
|
Promosi
|
1
|
unit
|
Rp200,000.00
|
Rp200,000.00
|
|
|
|
|
Biaya Operasional
|
Rp9.155.250,00
|
Tabel Biaya Operasional
Perhatikan
tabel di atas, pada baris no. 7 ada biaya Amortisasi. Biaya amortisasi
adalah angka yang dihasilkan dari membagi total investasi dengan lama (bulan)
pengembalian modal. dalam contoh di atas, amortisasi dihitung dengan
membagi Rp 111.789.000,- dengan 36 bulan (masa kontrak 3 tahun) sehingga
memunculkan angka Rp 3,105,250/bulan. Biaya Operasional riilnya adalah:
Rp 9.155.250 – Rp 3.105.250 = Rp 6.050.000
Artinya, batas
paling bawah/minimum penghasilan bulanan warnet tersebut adalah Rp
6.050.000, namun minimum disini berarti masih merugi.
Agar tidak merugi, maka batas bawah penghasil perbulannya haruslah minimal di
Rp 9.155.250. Jika penghasilan bulanannya di atas angka Rp 9.150.250,
barulah warnet tersebut dikatakan meraih keuntungan.
Perhitungan
ini sangat penting, sebab akan menentukan nasib warnet anda di akhir masa
kontrak. Anda dituntut agar investasi yang telah ditanamkan (minimal)
dapat kembali ( BEP/Impas). Jika anda ingin masa kontrak anda
diperpanjang atau pun memperbaharui investasi (mis: pengadaan PC baru) maka
uang yang digunakan adalah uang simpanan dari amortisasi tersebut di invest
ulang.
Investasi telah kita susun, biaya
operasional juga telah di perkirakan. Terakhir adalah menentukan harga
modal. Harga modal disini, berarti batas dimana harga tersebut belum
memiliki keuntungan. Dengan perhitungan yang tepat kita dapat mengetahui
harga modal kita, contoh nya sebagai berikut:
Variabel yang kita miliki adalah:
1
|
Total Investasi / Capex
|
Rp111,789,000.00
|
2
|
Biaya Operasional / Opex
|
Rp9,155,250.00
|
3
|
Masa Sewa
|
36
|
4
|
Hari Operasional / bln
|
29
|
5
|
Efisiensi
|
8
|
6
|
Jumlah PC
|
10
|
catatan: Hari operasional adalah
perkiraan rata-rata hari beroperasi dalam 1 bulan, sedang efisiensi adalah
angka dalam jam yang menunjukkan jumlah jam dimana penggunaan PC mencapai
100%. Efisiensi sebuah warnet biasanya berkisar antara 7 hingga 10 jam.
rumus mendapatkan nilai harga modal
adalah:
(( Investasi/Masa Sewa )+
Biaya Operasi Riil )/(Masa Operasi x Efisiensi x jumlah PC) = harga modal
Untuk contoh kasus di atas, maka
perhitungannya adalah:
((Rp 111.789.000/36)+ Rp
6.050.000)/(29x 8 x 10 ) = Rp 5.285,-
Jika margin yang ingin diperoleh
adalah 20% maka harga jualnya adalah: Rp 6.350/jam
Strategi Membangun Daya Saing Bisnis
Memiliki
daya saing yang tinggi, kini, bukan lagi sekedar kebutuhan, melainkan suatu
keharusan. Karena, tanpa daya saing yang tinggi, mustahil suatu bisnis dapat bertahan,
apalagi memenangkan persaingan. Tuntutannya menjadi sangat strategis, terutama
bila eksistensi bukan merupakan pilihan yang diambil, tetapi memenangkan
persaingan yang justru diharapkan untuk dicapai.
Untuk
mencapai tujuan itu, semakin banyak perusahaan yang memutuskan untuk menerapkan
TI secara lebih komprehensif, sehingga baik layanan pelanggan maupun proses
bisnisnya sepenuhnya dengan mengandalkan TI. Penerapan TI secara luas, tidak
hanya ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan bisnis,
melainkan lebih dari itu untuk mendukung pembuatan keputusan manajemen, yang
memungkinkan mengambil keputusan-keputusan bisnis strategis.
Namun,
persoalannya, penerapan TI tidak serta merta selaras dan efektif dalam
mendukung peningkatan performansi bisnis. Karenanya, dengan mengadopsi
manajemen performansi ( performance management ) sebagai suatu proses
manajemen akan memungkinkan penyelarasan ( alignment ) antara bisnis
dan TI, sehingga perusahaan mampu meningkatkan performansinya. Dengan lebih
fokus dalam menyelaraskan antara orang, proses dan teknologi, maka hal itu akan
membantu Anda dalam merealisasikan nilai investasi Business Intelligence (BI)
dan kepentingan bisnis yang lebih spesifik.
Beberapa
hal penting, yang sekaligus menjadi kepentingan strategis bisnis, yang
seharusnya menjadi perhatian para pengelola bisnis, adalah: compliance
management, profitability management, process improvement, cost management,
performance improvement, dan business innovation . Karenanya,
setiap perusahaan yang membutuhkan dorongan untuk menyelaraskan bisnis dan TI,
serta menerapkan beberapa hal penting tersebut, seharusnya menerapkan metoda performance
management yang tepat, sehingga dapat mencapai keberhasilan yang optimal.
Performance
management , merupakan suatu metodologi dan proses
dalam mengelola performansi perusahaan dan proses bisnisnya yang berguna untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Setidaknya, ada enam tantangan
bisnis, yang sesungguhnya sangat penting untuk diperhatikan agar bisnis dapat
terus kompetitif.
Strategi
Keenam
hal itu, yang kami sebut sebagai “ 6 Strategi Membangun Daya Saing
Bisnis ”, merupakan suatu “ business imperatives ” yang
bersifat lintas fungsi dan sekaligus membantu bagian keuangan, operasional dan
organisasi TI agar dapat lebih fokus dalam mengoptimalkan pemanfaatan semua
sumber daya yang dimiliki dan investasi yang ditanamkan. Bila keenam hal ini
benar-benar diterapkan oleh suatu perusahaan, maka perusahaan diperkirakan akan
dapat membangun daya saing bisnisnya secara lebih baik, terutama dalam
menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, saat ini.
1. Compliance
Management
Pemenuhan
atas semua aturan atau regulasi akan memberikan suatu tekanan baru untuk
mencari metoda-metoda yang lebih baik, misalnya untuk mengakses berbagai
kebijakan dan proses, mulai dari bagian keuangan hingga operasional. Penilaian
terhadap pemenuhan regulasi itu ( compliance assessment ) akan sangat
membutuhkan sistem-sistem yang mengotomatisasikan review dan analisis secara
manual, dan proaktif dalam pemantauan berbagai kegiatan dan proses bisnis, yang
pada akhirnya akan menurunkan biaya audit. Hubungan yang efisien antara orang
dan proses sangat perlu diterapkan dalam suatu perusahaan, terutama untuk
kepentingan pemenuhan regulasi, dan juga jika menerapkan suatu sistem dan
teknologi informasi yang baru.
2. Profitability
Management
Dorongan untuk mengelola biaya dan mengoptimalkan pendapatan akan
lebih menajamkan fokus perhatian perusahaan terhadap peningkatan profitabilitas
di perusahaan secara keseluruhan. Pengaruh keuangan di luar proses budgeting
akan menciptakan suatu ketegasan baru dalam berbagai bentuk
profitabilitas, termasuk di dalamnya, keuntungan yang diperoleh dari pelanggan,
produk, operasi dan bagian keuangan. Karenanya, perusahaan-perusahaan perlu
mengembangkan suatu fondasi BI ( business intelligence ) yang kuat
untuk mendukung berbagai aplikasi dan sistem, khususnya untuk kepentingan profitability
management .
3. Process
Improvement
Perusahaan-perusahaan
juga semakin dituntut untuk lebih fokus dalam menilai dan meningkatan
proses-proses operasional yang telah dimiliki, sebelum Anda
mengotomatisasikannya dengan menerapkan sistem ERP ( enterprise resource
planning ) atau CRM ( customer relationship management ). Meski
disadari, bahkan mengukur, memantau dan meningkatkan kinerja berbagai proses
bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, tetapi hal itu sangat penting
dalam penerapan performance management .
4. Cost
Management
Menghindari dan mengurangi biaya agar dapat memenuhi persyaratan
keuangan dan perusahaan seharusnya menjadi bagian dari proses operasional
standar. Bisnis harus selaras dengan proses-proses operasional dan mendukung
peningkatan efisiensi. Untuk itu, TI harus terus-menerus melakukan konsolidasi
terhadap tawaran vendor agar dapat memenuhi tujuan-tujuan pengelolaan biaya
yang telah ditetapkan. Meningkatkan pemanfaatan investasi yang telah dilakukan
dalam CRM dan ERP dan juga melakukan penilaian dan pengintegrasian semua aset
data menjadi suatu informasi yang kontekstual, relevan dan tepat. Hal ini,
tentu, sangat penting dalam menjalankan performance management .
5. Performance Improvement
Tujuan
utama performance management adalah meningkatkan hasil-hasil bisnis,
namun kenyataannya tak banyak perusahaan yang benar-benar telah menerapkan performance
management proces s sebagai suatu bagian penting dalam semua kegiatan
bisnis mereka sehari-hari. Melakukan penilaian dan memperbaiki berbagai proses
bisnis, sehingga dapat lebih efisien dan efektif, sangat membutuhkan
penyelarasan antara informasi dan sistem. Kurangnya dukungan dalam
menghubungkan antara strategi, perencanaan dan eksekusinya di hampir semua
perusahaan masih menjadi suatu kendala utama untuk merealisasikan peningkatan
performansi secara optimal.
6.
Business Innovation
Mentransformasikan
atau menerapkan berbagai proses bisnis yang inovatif, agar dapat lebih
kompetitif, seharusnya lebih diprioritaskan. Sayangnya, umumnya aset dan
ide-ide di perusahaan tak dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai ( value )
perusahaan. Karenanya, pengelolaan berbagai proses bisnis harus dioptimalkan
untuk bagaimana memanfaatkan TI dan sistem informasi untuk memunculkan berbagai
inovasi bisnis yang baru, dan harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
setiap perusahaan. Salah satu peluang terbesar yang belum banyak dimanfaatkan
adalah bagaimana meningkatkan ide-ide dan pengetahuan untuk mentransformasikan
berbagai proses bisnis ke dalam suatu inovasi yang terus menerus dilakukan.