Selasa, 04 Oktober 2011

perpajakan

Bab 3
LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DAN FISKAL
 Mata Kuliah : Perpajakan

Laporan keuangan merupakan produk yang dihasilkan dari akuntansi yang harus disajikan pada akhir periode untuk disampaikan kepada pihak manajemen. Tujuan pokok akuntansi komersial adalah menyajikan secara wajar keadaan atau posisi keuangan dapat dipakai dari hasil usaha perusahaan sebagai entitas.

LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL
Laporan yang dihasilkan dari akuntansi komersial ini menggunakan konsep, metode, prosedur, dan teknik-teknik tertentu untuk menjelaskan perubahan yang terjadi pada saat aset neto perusahaan sebagai entitas. Pada akuntansi komersial, penyusunan laporan keuangan komersial didasarkan pada asumsi-asumsi. Akuntansi komersial mengenal adanya konsep dasar entitas sehingga jelas unit kegiatan manakah yang merupakan sasaran tujuan laporan keuangan.

LAPORAN KEUANGAN FISKAL
Dalam laporan seri harmonisasi standar akuntansi, praktik penyusunan laporan keuangan fiskal sebagai solusi antara ketentuan akuntansi dan ketentuan pajak terdiri dari :
  1. Ketentuan pajak secara dominan mewarnai praktik akuntansi
  2. Wajib pajak bebas menyelenggarakan pembukuannya dengan dasar prinsip dan metode akuntansinya.
  3. Ketentuan perpajakan sebagai sisipan Standar Akuntansi Keuangan atau pendekatan dengan prinsip common basis .
Fungsi budgeter sebagai alat mentransfer sumber daya dari masyarakat kepada negara. Oleh karena itu laporan keuangan yang dilampirkan dalam SPT lebih berkepentingan terhadap informasi tentang :
1.      Laba atau rugi perusahaan berkenaan dengan pajak penghasilan ( income tax )
2.      Distribusi laba berkenaan dengan pemotongan atau pemungutan pajak penghasilan (withholding tax )
3.      Peredaran berkenaan dengan penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak yang terutang PPN dan PPnBM.
      Wajib Pajak yang wajib menyelenggarakan pembukuan harus melampirkan laporan keuangan berupa neraca, laporan laba rugi, dan keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak pada saat SPT.

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan dimaksudkan untuk merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi pengguna laporan keuangan eksternal. Apabila terjadi pertentangan antara kerangka dasar dan Standar Akuntansi Keuangan ( SAK ), maka SAK inilah yang lebih diunggulkan.

ASUMSI DASAR AKUNTANSI
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi-asumsi dasar akuntansi :
1.      Dasar Akrual
Pengaruh transaksi dan peristiwa diakui pada saat kejadian dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar, serta pencatatan akuntansi dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
2.      Kelangsungan Usaha
Perusahaan tidak bermaksud melakukan likuidasi atau mengurangi skala usahanya.
            Aspek akuntansi keuangan antara lain terdiri atas penggunaan konsep dasar, prinsip, atau standar metode akuntansi yang terinci dalam Konsep dasar entitas, Unit moneter sebagai alat pengukur, Prinsip valuasi serta penetapan beban dan pendapatan, dan Periode akuntansi.

KONSEP DASAR ENTITAS
Kemungkinan terjadinya perbadaan antara tujuan pelaoran dan kebutuhan informasi menimbulkan konsep yang memberikan batasan ruang lingkup yang sering disebut konsep entitas. Konsep entitas ini dapat meliputi konsep ekonomi, konsep akuntansi, maupun konsep pajak. Konsep ekonomi menekankan pada aktivitas bisnis dan finansial dari unit ekonomi. Konsep legal, yaitu yang mempraktikkan sisi hukum atau sering disebut badan hukum, sehingga menitikberatkan pada status entitas sebagai badan hukum. Konsep akuntansi melihat peran laporan keuangan sebagai hasil dari proses akuntansi yang harus disajikan oleh setiap unit ekonomi atau entitas sehingga terbentuk kesatuan akuntansi. Konsep pajak menekankan hak dan kewajiban perpajakan bagi subjek pajak, baik orang pribadi maupun badan, seperti yang diatur dalam Undang-undang Perpajakan.

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Kegiatan yang meliputi pengidentifikasian, pengukuran, data yang relevan untuk pengambilan keputusan, pemrosesan data, pelaporan, dan penginformasian,  pengkomunikasian kepada pengguna laporan keuangan sebagai proses berulang yang terbentuk dalam siklus akuntansi. Manfaat informasi ekonomi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi tidak hanya untuk kepentingan manajemen, tetapi juga untuk pihak luar perusahaan.

PENGIDENTIFIKASIAN DAN PENGUKURAN DATA
Pengidentifikasian kegiatan perusahaan dan pengukuran data. Kegiatan perusahaan harus dapat di ukur dalam bentuk satuan uang, sehingga kegiatan perusahaan tersebut sering disebut dengan transaksi keuangan atau transaksi akuntansi.

PEMROSESAN
Data keuangan atau transaksi keuangan diproses dalam kegiatan pencatatan, penggolongan, dan pengitikhsaran. Kegiatan pencatatan adalah pencatatan data keuangan menurut cara tertentu secara kronologis. Kegiatan penggolongan dalam kelompok tertentu, dan kegiatan pengikhtisaran adalah menyajikan hasil penggolongan ke dalam laporan keuangan.

LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan dihasilkan dari sistem akuntansi seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan lain sebagainya.

ANALISIS DAN INTERPRETASI LAPORAN KEUANGAN
Analisis dilakukan dengan cara menghubungakan angka-angka yang ada pada laporan keuangan dengan memperhatikan tingkat perubahannya. Perbandingan angka pos yang sama antara suatu tahun dengan tahun yang lain disebut sebagai analisis horisontal. Perbandingan angka suatu pos lain dalam tahun yang sama disebut sebagai analisis vertikal.

PERSAMAAN AKUNTANSI
Kegiatan yang bersifat keuangan yang tercermin dalam transaksi usaha. Transaksi tersebut dicatat menggunakan persamaan akuntansi. Transaksi usaha merupakan kejadian yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, baik terhadap aset, utang, atau modal. Untuk memudahkan transaksi usaha, terdapat pendekatan yang intinya sama, yaitu membuat persamaan : kekayaan = sumber pembelanjaan.

PENGGUNAAN AKUN
Perlu diperhatikan transaksi yang dicatat dalam akun dengan menerapkan pada perubahan “penambahan” atau “pengurangan” yang kronologinya harus diikuti dalam analisis :
1.      Tentukan terlebih dahulu pengaruh transaksi tersebut terhadap penambahan atau pengurangan
2.      Tentuka letak debit atau kredit pada akun yang bersangkutan
3.      Jumlah perubahan dicatat sesuai kolom yang tersedia

PENGELOMPOKAN AKUN
Dengan memperhatikan unsur yang ada pada persamaan akuntansi, dan dijelaskan perlu adanya transaksi yang berkaitan dengan penghasilan dan biaya, akun dapat dikategorikan dalam :
1.      Akun Neraca
Akun yang berhubungan dengan aset, utang dan modal disebut akun riil atau akun neraca, contoh : kas dan bank, wesel tagih, piutang, persediaan, tanah, gedung, utang, dan modal.
2.      Akun Laba Rugi
Pencatatannya dilakukan dalam akun secara terpisah, yaitu akun penghasilan dan akun biaya yang digolongkan sebagai akun sementara atau akun nominal.

JURNAL
Untuk memudahkan melakukan posting ke buku besar untuk ayat jurnal.

BUKU BESAR
Kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan. Daftar yang memuat kode dan nama seluruh akun yang dimiliki perusahaan disebut bagan akun. Klasifikasi dan urutan akun secara sederhana yaitu Aset, Kewajiban, Modal, Penghasilan, Biaya.

LAPORAN KEUANGAN
Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, maka digunakan neraca lajur. Laporan keuangan adalah Catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.